https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/issue/feedPenerbit Skriptoria2024-08-27T19:41:06+00:00PENERBIT SKRIPTORIAcs@skriptoria.comOpen Monograph Press<p>Penerbit Skriptoria adalah sebuah penerbit yang fokus pada pengembangan dan penerbitan karya-karya sastra dan ilmiah, baik dalam bentuk buku maupun artikel. Dengan komitmen terhadap kualitas dan orisinalitas, Skriptoria mendukung penulis baru maupun berpengalaman dalam menyalurkan ide-ide kreatif dan akademis mereka. Kami menyediakan berbagai layanan penerbitan dan publikasi, menjadikan proses penerbitan lebih mudah dan terjangkau bagi penulis. Skriptoria juga berperan aktif dalam memperkaya literasi dan budaya baca di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai komunitas dan institusi pendidikan.</p>https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/8Seng Oksida (ZnO) dan Aplikasinya pada Degradasi Metilen Biru2024-08-27T19:41:06+00:00Royyan Faradis<p>Fotokatalis merupakan suatu proses reaksi kimia yang telah banyak dikembangkan karena memiliki banyak manfaat, khususnya sebagai solusi untuk berbagai permasalahan lingkungan. ZnO adalah salah satu senyawa yang banyak digunakan sebagai material fotokatalis. Dalam penelitian ini, ZnO disintesis dengan metode sonikasi dan dikarakterisasi menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD), <em>diffuse reflectance spectroscopy </em>(DRS), <em>scanning electron microscopy</em> (SEM), dan dilakukan uji aktivitas pada degradasi metilen biru.</p>2024-08-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Royyan Faradishttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/4Desawarnana2024-08-20T07:27:28+00:00Ardiansyah Bagus Suryanto<p>Tanpa pengabdian, perjalanan hanyalah pergerakan tanpa arti. Dan perubahan, membuat setiap perjalanan menjadi rangkaian yang harus dicermati. Rencana, komitmen, dan realitas adalah bentuk dari pergerakan yang senantiasa berubah. Sebagai wujud transformasi pikiran, ucapan, tindakan dan konsistensi dari pergolakan keinginan, harapan dan hasrat dari setiap manusia. Perjalanan yang menjadikan pengabdian sebagai prinsip dasar kehidupan, hingga menjadi sebuah cerita, pengalaman, dan perjuangan dalam menyusun pola kebermanfaatan, yang tak terbatas. Saya mengundang Anda untuk bergabung dalam perjalanan ini. Tidak hanya sebatas pembaca, namun ikut berperan aktif dalam melakukan perjalanan, menyusun narasi, kerja-kerja pemberdayaan masyarakat. Menjadikannya sebagai pengabdian dan perjuangan dalam menyusun pola kebermanfaatan. Cerita tentang desa, bukan sekedar tentang geografis wilayah pinggiran, melainkan juga perihal manusia yang terpinggirkan dalam mendapatkan kesempatan, kesejahteraan, dan kehidupan yang layak. Desawarnana, dari desa ke desa.</p>2024-08-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ardiansyah Bagus Suryantohttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/7Reraket2024-08-20T09:14:34+00:00Ampri Bayu Saputro<p>Tari Mengenakan Topeng sebagai sebuah ekspresi seni pertunjukan, selalu bersinggungan dengan estetika dan nilai, terkhusus mengenai estetika “Nuskma”. Jika di Yogyakarta dalam seni tari ada konsep; <em>Wiraga, Wirama </em>dan <em>Wirasa</em>, maka konsep “Nuksma” (merasuk) serupa dengan konsep estetika Wirasa. Nuksma yang dapat dimaknai sebagai proses ‘Persatuan,’ yaitu menyatunya manusia dengan realitas transendental, yang dalam pandangan budaya Jawa dikenal sebagai kosep ‘<em>nyawiji</em>’ dengan Illahi, maka ia tidak lagi memerankan individu, tetapi menghidupkan karakter topeng secara utuh dan paripurna. Disinilah peran Nuksma berperan.</p>2024-08-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ampri Bayu Saputrohttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/5Self-Care 2024-08-20T06:53:21+00:00Royyan Faradis<p>Autobiografi ini menjadi salah satu keping perjalanan hidup saya yang belum terlalu jauh. Perjalanan yang tidak akan dimiliki orang lain, tetapi semoga dapat memberikan motivasi dan manfaat kepada siapapun yang nantinya menjadi pembaca kisah sederhana ini. Buku ini berisi tentang cerita masa kecil saya yang berawal dari halaman rumah, dilanjutkan dengan halaman sekolah dan pondok pesantren, jaring-jaring persahabatan dengan berbagai komunitas dan organisasi, proses kehilangan, kegagalan dan proses indah untuk bangkit, serta perjuangan meraih salah satu mimpi terbesar saya. Buku ini tentu akan menjadi pengingat bahwa di setiap lelahnya perjalanan pasti ada hikmah dan pelajaran yang luar biasa. Terlebih dengan iringan doa dari kedua orang tua, keluarga, guru dan kerabat yang selalu menjadi penguat saya dalam setiap proses perjalanan dan pembelajaran. Semoga hal baik tersebut dapat menjadi amal jariyah yang selalu mengalir kebaikan didalamnya. Teruslah berjalan, menikmati butir-butir cerita yang Tuhan berikan. Hadapi dan jadikan semua kisah sebagai proses belajar sehingga setiap kesempatan adalah ruang pembelajaran dan setiap tempat menjadi ruang rindu merajut persahabatan.</p>2024-08-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Royyan Faradishttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/6Reraket2024-08-20T08:33:33+00:00Ampri Bayu Saputro<div class="page" title="Page 6"> <div class="section"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Topeng tidak bisa dihindarkan dari sebuah kepercayaan primitif karena merupakan salah satu produk kebudayaan tertua di jagad ini. Hampir setiap bangsa di berbagai pelosok dunia mempunyai kebudayaan penutup wajah dalam berbagai wujud dan karakternya. Kiranya hingga kini pun benda penutup wajah itu masih menjadi bagian tradisi atau ekspresi estetik masyarakat dunia. Bahkan pada masyarakat yang masih lekat dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, benda tersebut bukan hanya dipandang sebagai sekedar penutup wajah namun dianggap memiliki kekuatan magis dan bernilai sakral.</p> </div> </div> </div> </div>2024-08-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ampri Bayu Saputro al-Jawihttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/3Mitigasi Bencana dan Kearifan Masyarakat Ambon2024-08-15T12:56:34+00:00Ardiansyah Bagus Suryanto<p>Naskah Cerita Gempa (CG) merupakan salah satu koleksi Husain Hatuwe. Naskah CG merupakan naskah gempa bumi yang ditulis menggunakan aksara Jawi dengan bahasa Melayu-Ambon. Penerbitan buku ini bertujuan menyajikan edisi teks CG dan menjelaskan bentuk kecerdasan tradisional seputar gempa bumi yang terdapat di dalamnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan filologi dan menyunting teks dengan menggunakan metode edisi kritis agar teks mudah dibaca dan dipahami.</p> <p>Dalam menganalisis isi teks, digunakan teori semiotika geomorfologi untuk mengungkap kecerdasan tradisional seputar gempa bumi dan pengaruhnya terhadap kondisi tanah atau bentang alam. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa naskah CG merupakan naskah gempa bumi yang berasal dari Ambon dan ditulis pada abad ke-19. Naskah CG ini merupakan naskah digital yang tersedia dan dapat diakses di situs EAP British Library.</p> <p>Aspek sintaksis, semantik, pragmatik dalam teks CG memperlihatkan adanya tanda-tanda alam dan sosial seputar gempa bumi. Hal ini terlihat dari penggunaan jenis kalimat, pilihan kata, dan ungkapan yang memiliki makna dalam menggambarkan situasi Ambon pada abad ke-19. Terdapat tiga kecerdasan tradisional dalam teks CG berkenaan dengan terjadinya gempa bumi di Ambon, yaitu: 1) Kecerdasan spiritual yang diperlihatkan melalui penyebutan <em>tete nene</em> moyang diyakini memberikan perlindungan dan keselamatan dan Fatimah binti Rasulullah yang dianggap sebagai leluhur masyarakat tanah Hitu sekaligus memperlihatkan bahwa kelompok Syi’ah merupakan kelompok spiritual yang dianut masyarakat tanah Hitu pada masa itu, 2) Kecerdasan sosial yang diperlihatkan melalui terjadinya gempa bumi dan peperangan yang membuat para pemimpin bersalah-salahan, orang dari jauh berdatangan, rakyat berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berladang berpindah untuk mendapatkan bahan makanan, 3) Kecerdasan natural yang diperlihatkan melalui gempa bumi mempengaruhi bentuk tanah sehingga terjadi likuefaksi, tanah dengan struktur tertentu mencair dan bergeser akibat getaran yang terjadi dalam waktu singkat. Dari kecerdasan naturalis ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pembuat kebijakan terkait wilayah yang rentan gempa untuk 1) Menghindari tanah yang rentan likuefaksi dengan cara memetakan struktur tanah, 2) Membuat struktur bangunan tahan likuefaksi, 3) Memperbaiki kondisi tanah secara berkelanjutan.</p> <p>Semoga penerbitan buku ini menjadi referensi berharga bagi siapa saja yang ingin menambah literasi tentang pemajuan kebudayaan. Selamat membaca.</p>2024-08-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 ardiansyahbshttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/2Biodiversitas & Iluminasi2024-08-13T02:37:29+00:00Herdis HerdiansyahArdiansyah Bagus SuryantoAhmad Alfan Rizka Al Hamami<div class="page" title="Page 6"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Iluminasi adalah bagian terindah dari naskah kuno. Bagian ini merupakan aspek kodikologi dalam kajian naskah kuno yang berfungsi sebagai bingkai agar teks terlihat lebih indah. Keindahan yang diberikan berguna untuk menarik pembaca atau memberikan kenyamanan ketika membaca teks. Iluminasi merupakan imajinasi illustrator yang terinspirasi dari alam atau pun fenomena sosial yang terjadi pada masanya. Kajian iluminasi dan ilustrasi naskah kuno masih sangat langka di Indonesia. Padahal Indonesia memiliki sumber-sumber naskah kuno beriluminasi yang kaya dan beragam, baik naskah-naskah yang berada di dalam negeri maupun naskah-naskah yang tersimpan di luar negeri. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengembangkan ragam motif batik berdasarkan iluminasi dan ilustrasi naskah kuno.</p> </div> </div> </div>2024-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 ardiansyahbs ardiansyahbshttps://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/1Literasi Bencana & Konservasi Lingkungan2024-08-13T02:30:59+00:00Herdis HerdiansyahArdiansyah Bagus SuryantoLuqman HakimClara Shinta Anindita Apriyadi<p>Banyuwangi atau <em>The Sunrise of Java</em> memiliki potensi alam, budaya, sejarah dan spiritual. Kekayaan alam dan sosial Banyuwangi penting untuk dijaga kelestariannya. Isu kebencanaan telah menjadi perhatian Pemerintah Daerah Banyuwangi dengan dikeluarkannya Perda Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dibentuknya BPBD Kabupaten Banyuwangi dalam hal ini guna menciptakan sistem penanggulangan bencana dan menyusun rencana strategis dengan merencanakan, melaksanankan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kebijakan pemerintah di bidang penanggulangan bencana. Kebijakan dalam penanggulangan bencana di Banyuwangi dapat dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu memperkuat kepemimpinan, partisipasi komunitas, dan penguatan institusi. Dalam program pengabdian ini aspek yang akan dikembangkan adalah partisipasi masyarakat pada masa pra-bencana. Masyarakat terlibat dalam menggali literasi bencana dan konservasi lingkungan dalam manuskrip dan tradisi lisan.</p>2024-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 herdis herdiansyah