Skriptoria Publishing
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit
<p>Penerbit Skriptoria adalah sebuah penerbit yang fokus pada pengembangan dan penerbitan karya-karya sastra dan ilmiah, baik dalam bentuk buku maupun artikel. Dengan komitmen terhadap kualitas dan orisinalitas, Skriptoria mendukung penulis baru maupun berpengalaman dalam menyalurkan ide-ide kreatif dan akademis mereka. Kami menyediakan berbagai layanan penerbitan dan publikasi, menjadikan proses penerbitan lebih mudah dan terjangkau bagi penulis. Skriptoria juga berperan aktif dalam memperkaya literasi dan budaya baca di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai komunitas dan institusi pendidikan.</p>en-USSkriptoria Publishing100 Pertanyaan Tentang Bahasa Arab
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/15
<div class="page" title="Page 15"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><span style="font-size: 10.000000pt; font-family: 'ArialMT';">Diluncurkan sebagai referensi pelayanan bahasa Arab terkemuka dari Saudi Arabia untuk dunia, dan untuk mencapai tujuan Visi Saudi 2030 dalam penyebaran, pengokohan, dan penjagaan bahasa Arab. Akademi Raja Salman memiliki ragam bidang kerja; melaksanakan berbagai program yang berbuhungan dengan penyebaran bahasa Arab, dukungan dan peningkatan kedudukannya, serta menjaga kesesuaian ucapan dan penulisannya, memperhatikan kefasihan, asal-usul, metode, standar, kosa kata, dan tata bahasanya, serta memfasilitasi belajar bahasa Arab baik di dalam maupun di luar Kerajaan Saudi Arabia untuk menyesuaikan berbagai perubahan pada segala bidang kehidupan. Akademi Internasional Raja Salman mempunyai keinginan kuat menjadi akademi terkemuka dalam pelayanan bahasa Arab, dimulai dari jantung dunia Islam dan Arab, tempat pertama kelahirannya, serta menjadi pelopor dan referensi internasional dalam bidang bahasa Arab dengan berbagai penerapannya. </span></p> <p><span style="font-size: 10.000000pt; font-family: 'ArialMT';">Buku “100 Pertanyaan Tentang Bahasa Arab” versi Indonesia ini hadir menjadi tambahan hazanah baru dalam perpustakaan pembelajaran bahasa Arab, untuk mengenalkan budaya bahasa Arab bagi penutur bahasa Indonesia. Fokus utama pembahasan buku ini pada pertanyaan-pertanyaan yang paling umum dan sering diajukan tentang bahasa Arab dan budayanya. Akademi Internasional Raja Salman berusaha agar jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dibuat dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit. Pada saat yang sama disajikan dengan ringkas, tidak banyak menyebutkan rujukan, kecuali sumber dan referensi dicantumkan pada bagian akhir buku. </span></p> <div class="page" title="Page 14"> <div class="section"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p> </p> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div>Mahmoud Ismail Saleh
Copyright (c) 2025 Prof. Mahmoud Ismail Saleh
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-04-272025-04-27TRILOGI JELAJAH KUBURAN LONDO
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/11
<p data-pm-slice="1 1 []">Buku <em>Trilogi Jelajah Kuburan Londo</em> lahir dari kecintaan penulis terhadap Makam Sukun di Kota Malang, sebuah pemakaman bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan masyarakat Eropa, khususnya pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Sebagai satu-satunya kompleks pemakaman yang dikhususkan bagi warga Nasrani di Malang, Makam Sukun memiliki nilai sejarah yang mendalam dan layak untuk dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya.</p> <p>Edisi perdana buku ini mengupas sejarah Makam Sukun secara umum maupun khusus, mencakup lokasi, bentuk makam, simbol dan logo yang terdapat di batu nisan, serta biografi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana. Selain itu, pembahasan juga mencakup aspek arsitektur interior dan eksterior bangunan yang berada di sekitar kompleks pemakaman. Dengan adanya buku ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh wawasan baru tentang sejarah lokal Malang, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian situs bersejarah.</p> <p>Dalam penyusunannya, penulis menghadapi berbagai tantangan, termasuk minimnya literatur mengenai Makam Sukun, rusaknya beberapa makam, serta terbatasnya narasumber yang dapat memberikan informasi mendalam. Meski demikian, dengan dukungan dari berbagai pihak, buku ini berhasil disusun sebagai referensi bagi akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya di Malang.</p> <p>Sebagai sebuah trilogi, buku ini akan berlanjut ke dua edisi berikutnya. Pada edisi kedua, pembahasan akan difokuskan pada kajian mendalam mengenai ikonografi makam, makna simbolik yang tertuang dalam bentuk dan ornamen nisan, serta hubungan antara elemen arsitektur dengan nilai budaya dan kepercayaan masyarakat pada masa itu. Sedangkan edisi ketiga akan mengeksplorasi aspek sosial dan interaksi komunitas yang terkait dengan Makam Sukun, termasuk bagaimana pemakaman ini menjadi bagian dari perjalanan sejarah Kota Malang serta upaya pelestariannya dalam konteks modern.</p> <p>Dengan adanya trilogi ini, diharapkan Makam Sukun tidak hanya menjadi destinasi wisata sejarah, tetapi juga menjadi sumber ilmu yang kaya bagi generasi mendatang. Buku ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung Kota Malang sebagai pusat <em>heritage</em> yang berkomitmen dalam pelestarian warisan budaya.</p>Hariani YaniAchmad Budiman Suharjono
Copyright (c) 2025 Hariani Yani, Achmad Budiman Suharjono
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-02-142025-02-14Sebuah Sekolah Bernama Desa
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/9
<p>Peribahasa Latin kuno mengatakan <em>verba volant, scripta manent</em>, yang artinya <strong>yang terucap akan lenyap, yang tertulis akan abadi</strong>. Sebuah kalimat petuah yang mengingatkan betapa pentingnya sebuah catatan. Melalui catatan atau tulisan, sejarah dan peristiwa akan bisa diketahui meskipun rentang waktunya telah lama berlalu.</p> <p>Buku adalah implementasi catatan dan tulisan yang disusun penuh keteraturan untuk mengabadikan peristiwa maupun ilmu pengetahuan. Melalui buku, segala catatan akan menempatkan keabadiannya, karena terus menerus dibaca dan dipelajari dari generasi ke generasi.</p> <p>Buku ini merupakan kumpulan catatan penulis untuk mengabadikan sebagian kecil saja beberapa momen saat menjalankan tugas sebagai abdi negara di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Ya, sebagian kecil saja, karena tentu ada banyak momen yang tidak sempat dituangkannya dalam bentuk tulisan. Berbagai tugas mengunjungi desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi, dan tugas-tugas yang lain, merupakan pengalaman berkesan dan pelajaran berharga bagi penulis. Benar-benar menjadi pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga. Dengan alasan ini jugalah maka buku ini berjudul “Sebuah Sekolah Bernama Desa”.</p> <p>Selain mencatat tentang pengalamannya sebagai abdi negara yang bertugas di Kemendes PDTT, buku ini juga menyajikan peristiwa kebersamaan penulis dengan keluarga dan handai taulannya. Juga, sebagai akademisi, buku ini juga menuliskan beberapa kegiatan penulis yang berhubungan dengan kampus.</p> <p>Tulisan dikemas secara sederhana dan mudah dipahami oleh setiap pembaca. Bukan semata menulis tentang kegiatan yang dilakukan, namun penulis juga mencoba memotret sisi lain di balik setiap agenda. Ada hal-hal yang mungkin layak diketahui oleh pembaca dan diambil <em>ibrah</em>nya.</p> <p>Luthfiyah Nurlaela sendiri sudah bukan kali ini saja menuangkan catatan perjalanan dan pekerjaannya ke dalam sebuah buku. Beberapa bukunya terdahulu, beberapa sudah pula diterbitkan dengan latar belakang serupa.</p> <p>Pengalaman sebagai pencinta alam sekaligus penulis menjadikan harmoni tersendiri dalam kehidupan Luthfiyah. Itulah yang kemudian menjadi kekuatan dari setiap tulisannya. Tulisan yang kuat dari sisi deskriptif dan naratif membuat catatan-catatannya hidup, sehingga pembaca mudah mencerna informasi yang disampaikan.</p> <p>Bisa dikatakan, buku ini tak ubahnya laporan jurnalistik, karena semua peristiwa diambil dari kejadian nyata. Dari sekadar catatan napak tilas sampai laporan langsung kedinasan yang penuh tantangan. Catatan romansa bersama keluarga juga dikemas sebagai bagian dari historia tersendiri yang layak dinikmati siapa saja.</p> <p>Inilah catatan lebih dari tiga tahun perjalanan Luthfiyah Nurlaela dalam mengabdikan dirinya untuk negeri tercinta melalui Kemendes PDTT. Semoga buku penuh inspirasi ini menjadi bacaan bermanfaat</p>Luthfiyah Nurlaela
Copyright (c) 2025 Luthfiyah Nurlaela
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-02-132025-02-13DAYA DESA
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/10
<p>Dalam era yang penuh dengan kebisingan informasi, seni bercerita atau <em>storytelling</em> telah menjadi salah satu alat yang paling efektif untuk menghubungkan, mempengaruhi, dan meng-inspirasi audiens. Namun, ketika kita memandangnya dari perspektif yang lebih mendalam, kita menyadari bahwa <em>storytelling</em> adalah lebih dari sekadar narasi yang menarik, ia adalah sarana yang kuat untuk membangun citra diri dan identitas suatu entitas, termasuk pendamping desa.</p> <p>Buku yang Anda pegang ini menyuguhkan dengan mendalam tentang bagaimana <em>storytelling</em> tidak hanya menjadi alat <em>branding</em>, tetapi juga menjadi pijakan penting dalam memperkuat citra diri pendamping desa. Melalui kisah-kisah yang menginspirasi, buku ini mengajak Anda untuk menjelajahi peran <em>storytelling</em> dalam mendefinisikan dan mem-perkuat identitas desa, serta bagaimana pendamping desa dapat menggunakan cerita sebagai fondasi untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan masyarakat.</p> <p>Melalui riset mendalam, analisis yang tajam, dan contoh nyata, buku ini memberikan pandangan yang jernih tentang bagaimana <em>storytelling</em> dapat menjadi kekuatan pendorong bagi pengembangan desa dan juga alat yang efektif dalam memperkuat citra diri pendamping desa. Saya yakin pembaca akan menemukan gagasan-gagasan berharga dan inspirasi dalam setiap halaman.</p> <p>Saya menyadari bahwa perjalanan untuk memperkuat citra diri pendamping desa bukanlah perjalanan yang mudah. Namun, dengan pemahaman yang mendalam tentang kekuatan <em>storytelling</em>, kita dapat membuka jalan menuju transformasi yang lebih baik. Semoga buku ini tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga menjadi pemicu inspirasi bagi pembaca untuk mulai menerapkan konsep-konsep yang dibahas dalam kehidupan nyata.</p> <p>Dengan segala kerendahan hati, saya berharap bahwa buku ini akan menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang berharga bagi siapa pun yang tertarik dengan pembangunan desa dan kekuatan <em>storytelling</em>. Mari kita terus bergerak maju, bersama-sama, untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat kita.</p> <p>Dalam perjalanan yang panjang ini, marilah kita tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk mengubah dunia, bahkan dalam skala yang paling sederhana sekalipun. Semoga buku ini menjadi pijakan yang kokoh bagi kita semua dalam menjalani misi untuk membangun citra diri pendamping desa yang kuat, inspiratif, dan berdaya.</p> <p>Tanpa perjalanan panjang pembelajaran dan kolaborasi yang luas, buku ini tidak akan pernah menjadi kenyataan. Oleh karena itu, setiap kontribusi, saran, dan dukungan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sangat dihargai dan berharga.</p> <p>Tidak lupa, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggiat desa, pendamping desa, serta semua pihak yang berkomitmen untuk memajukan desa-desa di Indonesia dan di seluruh dunia. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya bersama untuk mencapai visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan Anda. Selamat membaca dan semoga buku ini memberikan manfaat yang besar bagi semua pembaca.</p> <p>Terima kasih sekali lagi atas dedikasi dan minat Anda dalam mempelajari lebih lanjut tentang pentingnya <em>storytelling</em> dalam konteks <em>branding</em> citra diri pendamping desa. Mari kita teruskan perjalanan ini dengan semangat yang tak kenal lelah, karena bersama, kita mampu menciptakan perubahan yang berarti.</p> <p>Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini, serta kepada pembaca yang telah meluangkan waktu untuk menjelajahi isinya. Semoga buku ini memberikan wawasan baru dan motivasi dalam upaya kita untuk memperkuat citra diri pendamping desa melalui seni <em>storytelling.</em> Percaya Desa, Desa Bisa.</p>Ujang AliyudinMasriadiEka Wiri WijayantiEndah Kusuma PutriTuti IsnaeniIndah WulandariSardiFuatul MisbachAsalia AnggraeniLily Aliansi J. R.RahmaddinFandrik Haris S. PMoh NadirDessy AriantiIman Sofian S.Irwan Toona
Copyright (c) 2025 Ujang Aliyudin, Masriadi, Eka Wiri Wijayanti, Endah Kusuma Putri, Tuti Isnaeni, Indah Wulandari, Sardi, Fuatul Misbach, Asalia Anggraeni, Lily Aliansi J. R., Rahmaddin, Fandrik Haris S. P, Moh. Nadir, Dessy Arianti, Iman Sofian S., Irwan Toona
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-02-132025-02-13Seng Oksida (ZnO) dan Aplikasinya pada Degradasi Metilen Biru
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/8
<p>Fotokatalis merupakan suatu proses reaksi kimia yang telah banyak dikembangkan karena memiliki banyak manfaat, khususnya sebagai solusi untuk berbagai permasalahan lingkungan. ZnO adalah salah satu senyawa yang banyak digunakan sebagai material fotokatalis. Dalam penelitian ini, ZnO disintesis dengan metode sonikasi dan dikarakterisasi menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD), <em>diffuse reflectance spectroscopy </em>(DRS), <em>scanning electron microscopy</em> (SEM), dan dilakukan uji aktivitas pada degradasi metilen biru.</p>Royyan Faradis
Copyright (c) 2024 Royyan Faradis
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-272024-08-27Reraket
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/6
<div class="page" title="Page 6"> <div class="section"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Topeng tidak bisa dihindarkan dari sebuah kepercayaan primitif karena merupakan salah satu produk kebudayaan tertua di jagad ini. Hampir setiap bangsa di berbagai pelosok dunia mempunyai kebudayaan penutup wajah dalam berbagai wujud dan karakternya. Kiranya hingga kini pun benda penutup wajah itu masih menjadi bagian tradisi atau ekspresi estetik masyarakat dunia. Bahkan pada masyarakat yang masih lekat dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, benda tersebut bukan hanya dipandang sebagai sekedar penutup wajah namun dianggap memiliki kekuatan magis dan bernilai sakral.</p> </div> </div> </div> </div>Ampri Bayu Saputro
Copyright (c) 2024 Ampri Bayu Saputro al-Jawi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-202024-08-20Desawarnana
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/4
<p>Tanpa pengabdian, perjalanan hanyalah pergerakan tanpa arti. Dan perubahan, membuat setiap perjalanan menjadi rangkaian yang harus dicermati. Rencana, komitmen, dan realitas adalah bentuk dari pergerakan yang senantiasa berubah. Sebagai wujud transformasi pikiran, ucapan, tindakan dan konsistensi dari pergolakan keinginan, harapan dan hasrat dari setiap manusia. Perjalanan yang menjadikan pengabdian sebagai prinsip dasar kehidupan, hingga menjadi sebuah cerita, pengalaman, dan perjuangan dalam menyusun pola kebermanfaatan, yang tak terbatas. Saya mengundang Anda untuk bergabung dalam perjalanan ini. Tidak hanya sebatas pembaca, namun ikut berperan aktif dalam melakukan perjalanan, menyusun narasi, kerja-kerja pemberdayaan masyarakat. Menjadikannya sebagai pengabdian dan perjuangan dalam menyusun pola kebermanfaatan. Cerita tentang desa, bukan sekedar tentang geografis wilayah pinggiran, melainkan juga perihal manusia yang terpinggirkan dalam mendapatkan kesempatan, kesejahteraan, dan kehidupan yang layak. Desawarnana, dari desa ke desa.</p>Ardiansyah Bagus Suryanto
Copyright (c) 2024 Ardiansyah Bagus Suryanto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-202024-08-20Reraket
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/7
<p>Tari Mengenakan Topeng sebagai sebuah ekspresi seni pertunjukan, selalu bersinggungan dengan estetika dan nilai, terkhusus mengenai estetika “Nuskma”. Jika di Yogyakarta dalam seni tari ada konsep; <em>Wiraga, Wirama </em>dan <em>Wirasa</em>, maka konsep “Nuksma” (merasuk) serupa dengan konsep estetika Wirasa. Nuksma yang dapat dimaknai sebagai proses ‘Persatuan,’ yaitu menyatunya manusia dengan realitas transendental, yang dalam pandangan budaya Jawa dikenal sebagai kosep ‘<em>nyawiji</em>’ dengan Illahi, maka ia tidak lagi memerankan individu, tetapi menghidupkan karakter topeng secara utuh dan paripurna. Disinilah peran Nuksma berperan.</p>Ampri Bayu Saputro
Copyright (c) 2024 Ampri Bayu Saputro
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-202024-08-20Self-Care
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/5
<p>Autobiografi ini menjadi salah satu keping perjalanan hidup saya yang belum terlalu jauh. Perjalanan yang tidak akan dimiliki orang lain, tetapi semoga dapat memberikan motivasi dan manfaat kepada siapapun yang nantinya menjadi pembaca kisah sederhana ini. Buku ini berisi tentang cerita masa kecil saya yang berawal dari halaman rumah, dilanjutkan dengan halaman sekolah dan pondok pesantren, jaring-jaring persahabatan dengan berbagai komunitas dan organisasi, proses kehilangan, kegagalan dan proses indah untuk bangkit, serta perjuangan meraih salah satu mimpi terbesar saya. Buku ini tentu akan menjadi pengingat bahwa di setiap lelahnya perjalanan pasti ada hikmah dan pelajaran yang luar biasa. Terlebih dengan iringan doa dari kedua orang tua, keluarga, guru dan kerabat yang selalu menjadi penguat saya dalam setiap proses perjalanan dan pembelajaran. Semoga hal baik tersebut dapat menjadi amal jariyah yang selalu mengalir kebaikan didalamnya. Teruslah berjalan, menikmati butir-butir cerita yang Tuhan berikan. Hadapi dan jadikan semua kisah sebagai proses belajar sehingga setiap kesempatan adalah ruang pembelajaran dan setiap tempat menjadi ruang rindu merajut persahabatan.</p>Royyan Faradis
Copyright (c) 2024 Royyan Faradis
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-202024-08-20Mitigasi Bencana dan Kearifan Masyarakat Ambon
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/3
<p>Naskah Cerita Gempa (CG) merupakan salah satu koleksi Husain Hatuwe. Naskah CG merupakan naskah gempa bumi yang ditulis menggunakan aksara Jawi dengan bahasa Melayu-Ambon. Penerbitan buku ini bertujuan menyajikan edisi teks CG dan menjelaskan bentuk kecerdasan tradisional seputar gempa bumi yang terdapat di dalamnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan filologi dan menyunting teks dengan menggunakan metode edisi kritis agar teks mudah dibaca dan dipahami.</p> <p>Dalam menganalisis isi teks, digunakan teori semiotika geomorfologi untuk mengungkap kecerdasan tradisional seputar gempa bumi dan pengaruhnya terhadap kondisi tanah atau bentang alam. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa naskah CG merupakan naskah gempa bumi yang berasal dari Ambon dan ditulis pada abad ke-19. Naskah CG ini merupakan naskah digital yang tersedia dan dapat diakses di situs EAP British Library.</p> <p>Aspek sintaksis, semantik, pragmatik dalam teks CG memperlihatkan adanya tanda-tanda alam dan sosial seputar gempa bumi. Hal ini terlihat dari penggunaan jenis kalimat, pilihan kata, dan ungkapan yang memiliki makna dalam menggambarkan situasi Ambon pada abad ke-19. Terdapat tiga kecerdasan tradisional dalam teks CG berkenaan dengan terjadinya gempa bumi di Ambon, yaitu: 1) Kecerdasan spiritual yang diperlihatkan melalui penyebutan <em>tete nene</em> moyang diyakini memberikan perlindungan dan keselamatan dan Fatimah binti Rasulullah yang dianggap sebagai leluhur masyarakat tanah Hitu sekaligus memperlihatkan bahwa kelompok Syi’ah merupakan kelompok spiritual yang dianut masyarakat tanah Hitu pada masa itu, 2) Kecerdasan sosial yang diperlihatkan melalui terjadinya gempa bumi dan peperangan yang membuat para pemimpin bersalah-salahan, orang dari jauh berdatangan, rakyat berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berladang berpindah untuk mendapatkan bahan makanan, 3) Kecerdasan natural yang diperlihatkan melalui gempa bumi mempengaruhi bentuk tanah sehingga terjadi likuefaksi, tanah dengan struktur tertentu mencair dan bergeser akibat getaran yang terjadi dalam waktu singkat. Dari kecerdasan naturalis ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pembuat kebijakan terkait wilayah yang rentan gempa untuk 1) Menghindari tanah yang rentan likuefaksi dengan cara memetakan struktur tanah, 2) Membuat struktur bangunan tahan likuefaksi, 3) Memperbaiki kondisi tanah secara berkelanjutan.</p> <p>Semoga penerbitan buku ini menjadi referensi berharga bagi siapa saja yang ingin menambah literasi tentang pemajuan kebudayaan. Selamat membaca.</p>Ardiansyah Bagus Suryanto
Copyright (c) 2024 ardiansyahbs
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-152024-08-15Literasi Bencana & Konservasi Lingkungan
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/1
<p>Banyuwangi atau <em>The Sunrise of Java</em> memiliki potensi alam, budaya, sejarah dan spiritual. Kekayaan alam dan sosial Banyuwangi penting untuk dijaga kelestariannya. Isu kebencanaan telah menjadi perhatian Pemerintah Daerah Banyuwangi dengan dikeluarkannya Perda Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dibentuknya BPBD Kabupaten Banyuwangi dalam hal ini guna menciptakan sistem penanggulangan bencana dan menyusun rencana strategis dengan merencanakan, melaksanankan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kebijakan pemerintah di bidang penanggulangan bencana. Kebijakan dalam penanggulangan bencana di Banyuwangi dapat dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu memperkuat kepemimpinan, partisipasi komunitas, dan penguatan institusi. Dalam program pengabdian ini aspek yang akan dikembangkan adalah partisipasi masyarakat pada masa pra-bencana. Masyarakat terlibat dalam menggali literasi bencana dan konservasi lingkungan dalam manuskrip dan tradisi lisan.</p>Herdis HerdiansyahArdiansyah Bagus SuryantoLuqman HakimClara Shinta Anindita Apriyadi
Copyright (c) 2024 herdis herdiansyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-132024-08-13Biodiversitas & Iluminasi
https://penerbit.skriptoria.com/index.php/penerbit/catalog/book/2
<div class="page" title="Page 6"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Iluminasi adalah bagian terindah dari naskah kuno. Bagian ini merupakan aspek kodikologi dalam kajian naskah kuno yang berfungsi sebagai bingkai agar teks terlihat lebih indah. Keindahan yang diberikan berguna untuk menarik pembaca atau memberikan kenyamanan ketika membaca teks. Iluminasi merupakan imajinasi illustrator yang terinspirasi dari alam atau pun fenomena sosial yang terjadi pada masanya. Kajian iluminasi dan ilustrasi naskah kuno masih sangat langka di Indonesia. Padahal Indonesia memiliki sumber-sumber naskah kuno beriluminasi yang kaya dan beragam, baik naskah-naskah yang berada di dalam negeri maupun naskah-naskah yang tersimpan di luar negeri. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengembangkan ragam motif batik berdasarkan iluminasi dan ilustrasi naskah kuno.</p> </div> </div> </div>Herdis HerdiansyahArdiansyah Bagus SuryantoAhmad Alfan Rizka Al Hamami
Copyright (c) 2024 ardiansyahbs ardiansyahbs
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-132024-08-13